Sela
adalah seorang yang luar biasa. Geraknya cepat melampaui kilat. Bahkan sampai
beberapa orang mengatakan bahwa ia mewarisi kecepatan bergerak ayahnya yang
juga bergelar Ki Ageng Sela, yang menurut ceritera dapat menangkap petir.
Pada
suatu kali, ketika Ki Ageng Sela sedang menyepi di tepi sendang Jalatunda,
tiba-tiba ia disambar oleh semacam sinar putih kebiru-biruan. Untunglah bahwa
ia dapat bergerak cepat luar biasa, sehingga ia dapat menghindari sambaran
sinar itu. Bahkan ia masih juga sempat menangkapnya.
Tetapi demikian tangannya menyentuh benda itu, terkejutlah ia bukan kepalang. Sebab pada saat itu tangannya terasa telah menangkap seekor binatang yang bulat panjang.
Tetapi demikian tangannya menyentuh benda itu, terkejutlah ia bukan kepalang. Sebab pada saat itu tangannya terasa telah menangkap seekor binatang yang bulat panjang.
Untunglah
bahwa sebelumnya ia pernah mendengar ceritera tentang seekor ular yang pandai
terbang dan bercahaya. Ular yang diceriterakan menjadi penggembala hujan. Maka
secepat kilat benda yang ditangkapnya itu sebelum sempat menggigitnya,
dibantingnya ke tanah.